UA-65744699-2 TRAVELING NUSANTARA

Senin, 23 November 2015


Kabupaten Bondowoso? Di mana tuh? Letaknya di bagian bumi mana?
Itu kalimat yang sering muncul dari mulut orang saat kamu bercerita tentang kabupaten Bondowoso. Kota ini memang wallflower — tidak terlalu menampakkan keberadaannya dibandingkan kota-kota lain di sekitarnya. Letaknya di Jawa Timur, bersebelahan dengan kota Jember dan Situbondo. Yang biasa dijuluki dengan kota penghasil tape ini tak memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, sehingga keindahannya masih terjaga asri.
Tapi jangan memandang Bondowoso sebelah mata. Meskipun belum seterkenal kota induknya Surabaya, Bondowoso memiliki berbagai keindahan alami yang dikelilingi gunung-gunung dan cuaca yang dingin dan diselimuti cuaca yang dingin. Tidak akan mengecewakan, list wisata di Bondowoso ini wajib kamu masukkan ke bucket list kamu.

Segarnya si air terjun kembar bisa membuat kamu tampak awet muda.
Si kembar air terjun unggulan Bondowoso (kredit: Jaya Sudadio)
Si kembar air terjun unggulan Bondowoso (kredit: Jaya Sudadio)

Air terjun ini dikenal dengan nama Air Terjun Tancak Kembar karena sumber dari air terjunnya ada 2, berada di desa Andongsari kecamatan Pakem Bondowoso. Dari kota Bondowoso menuju ke arah barat 25 km, air terjun dengan ketinggian 77 m ini dikelilingi oleh hutan lindung yang masih asri serta pusat penelitian kopi Arabica dan kakao. Dan konon katanya, jika pengunjung mencuci muka dengan air dari air terjun ini akan awet muda. Tuh, daripada perawatan mahal-mahal? Hehe.

Kejar dan tangkap Blue Fire di kameramu, yang hanya bisa dilihat di Kawah Ijen.
Keindahan kawah Ijen yang tiada duanya (kredit: Afif Rizqiawan)
Keindahan kawah Ijen yang tiada duanya (kredit: Afif Rizqiawan) via instagram.com

Loh, Kawah Ijen bukannya di Banyuwangi ya, kok ada dua sih? Bukan ada dua, tapi memang letak dari gunung berapi aktif ini ada di perbatasan kota Bondowoso dan Banyuwangi — jadi masih bisa diklaim sebagai milik kota Bondowoso maupun Banyuwangi. Gunung dengan ketinggian 2433 mdpl ini mempunyai ciri khas blue fire atau bola api bewarna biru yang turun ke kawahnya di waktu tertentu, untuk bisa melihat blue fire ini di dunia cuma ada 2 tempat yaitu Islandia dan Ijen aja. Jadi tunggu apa lagi untuk melihat keajaiban yang langka di dunia ini?

Lihat keindahan pancaran pelangi di air terjun Kosabeh ini!
Pelangi dari bias air terjun sukosawah yang indah (kredit: Akhmad Fadillah)
Pelangi dari bias air terjun sukosawah yang indah (kredit: Akhmad Fadillah) via instagram.com

Air terjun ini dinamakan air terjun Sukosawah karena lokasinya yang berada di desa Suko Sawah. Dalam bahasa Madura, sawah itu sabeh, jadinya masyarakat sekitar menyebutnya dengan ‘Kosabeh/. Air terjun yang belum banyak dikenal orang-orang ini masih sangat terjaga keasriannya, dan perjalanan menuju ke lokasi tersebut membutuhkan tekad yang tinggi karena beratnya medan. Tapi ini worth it untuk dikunjungi, karena kamu akan dapat sejuknya percikan air terjun, asrinya alam sekitarnya dan bias pelangi yang menghiasinya. Jadi gak percuma melewati medan yang berat, kamu mendapat pemandangan yang sangat indah.

Mau merasakan I Feel Free ala Farah Quinn di Kawah Wurung?

Nikmati keindahan sabana di Kawah Wurung.
Nikmati keindahan sabana di Kawah Wurung. via www.travelmatekamu.com

Tentu masih inget ‘kan dengan kejadian di entertainment si artis Farah Quinn yang mengunggah foto dengan caption I Feel Free di suatu lokasi wisata? Nah, lokasinya adalah Kawah Wurung yang terletak di daerah pegunungan Ijen. Kawah wurung ini adalah perbukitan hijau yang dipenuhi dengan rumput, bunga-bunga unik yang menghiasi sabananya. Kawah Wurung memiliki kontur berbukit-bukit yang dipenuhi dengan rerumputan hijau, melihatnya sangat menyegarkan mata.

Air terjun yang menggantung, cuma air terjun Gantongan!

Segarnya air terjun Gantong (kredit: Fahmi Lutfiah)
Segarnya air terjun Gantong (kredit: Fahmi Lutfiah) via instagram.com

Kabupaten Bondowoso memang didominasi dengan orang-orang berbahasa Madura. Ini menyebabkan semuanya masih berbau dengan Madura, termasuk air terjun ini. Diberi nama Gantongan yang dalam bahasa Madura artinnya menggantung, air terjun ini terlihat seakan menggantung di antara tebing cadas. Lokasinya terletak di Afdeling Watu Capil, masih di daerah pegunungan Ijen. Air terjun ini berbeda dengan lainnya karena airnya yang berwarna kuning, hal ini disebabkan airnya berasal dari air asam Kawah Ijen.

Gak perlu jauh-jauh ke Inggris untuk lihat Stonehenge, di Bondowoso juga ada kok.

Stonehonge versi Indonesia, di Batu So'on Solor.
Stonehonge versi Indonesia, di Batu So’on Solor. via bappeda.bondowosokab.go.id

Stonehenge versi Indonesia ada di Bondowoso, dengan nama Betoh Soon (read: Batu Junjung). Terletak di perbatasan Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Situbondo kecamatan Cerme, desa Solor. Batuan purba ini besar, tinggi, kokoh dan tersusun begitu rapi, selain itu keasriannya masih bisa dinikmati.

Taklukkan pegunungan Ijen dan nikmati sunrise di Gunung Suket.

Nikmati pancaran sinar matahari dari gunung suket (kredit: Adi Susanto)
Nikmati pancaran sinar matahari dari gunung suket (kredit: Adi Susanto) via instagram.com

Kelompok pegunungan Ijen terdiri dari Gunung Raung, Gunung Suket, dan Gunung Ijen itu sendiri. Kali ini yang akan dibahas adalah gunung suket, gunung yang memiliki ketinggian 2950 mdpl yang juga tak kalah indahnya dengan kedua gunung di kelompoknya. Untuk mendaki gunung ini harus memiliki nyali yang besar, karena medan yang bisa dibilang tak mudah. Jadi kalian yang ingin mempunyai tantangan dalam bereksplor, gunung suket ini bisa dijadikan pilihan.

Kamu harus melihat dan mengabadikan momen di Guest House peninggalan Belanda yang Instagrammable ini.

Rumah bekas peninggalan Belanda yang sangat unik di Jampit (kredit: Shofiudin)
Rumah bekas peninggalan Belanda yang sangat unik di Jampit (kredit: Shofiudin)

Guest House Belanda ini masuk dalam wisata agro Jampit, yang menyuguhkan keindahan rumah peninggalan keluarga Belanda yang pernah tinggal di sana sebelumnya. Rumah yang berasitektur ala Eropa dengan dominasi kayu, dihiasi dengan bunga-bunga cantik yang konon didatangi langsung dari benua biru itu memang sangat indah. Kamu bisa berfoto-foto di sana sepuasnya, karena kamu akan menemukan banyak spot yang bagus dan indah untuk berekspresi diri.

Bermain-main ilalang yang indah ala-ala film yang bisa kamu nikmati di Kawah Ilalang ini.

Bermain dengan ilalang di kawah ilalang yang sangat mengasyikan, (kredit: Adi Susanto)
Bermain dengan ilalang di kawah ilalang yang sangat mengasyikan, (kredit: Adi Susanto) via instagram.com

Kawah ilalang ini berada di sebelah timur dari kawah wurung, dusun Curah Macan, desa Kalianyar kecamatan Sempol Bondowoso. Pesona kawah ilalang ini adalah ilalang yang tumbuh subur di sekitar lokasi yang sangat jarang ditemui di tengah kota. Dengan ditambah hembusan angin yang membuat seakan terdengat auman singa, dan dihiasi panorama pegunungan ijen di sekitarnya menambah keindahannya.

Ke air terjun Niagara mini ala Indonesia aja di Bondowoso.

Versi mini air terjun niagara (kredit: Meilinda Pujiwati)
Versi mini air terjun niagara (kredit: Meilinda Pujiwati)

Ingin ke air terjun Niagara di Ontario Amerika? Gak usah jauh-jauh deh, liat dulu versi mini Indonesianya. Di bondowoso tentunya, air terjun mini Niagara ini cukup untuk dijadikan tujuan wisata kamu. Air terjun yang ketinggiannya tak sampai 7m ini sangat indah, dengan guyuran airnya yang khas, serta dikelilingi oleh kebun kopi Arabica.

Itulah list wisata dari Bondowoso yang wajib banget kamu kunjungi, gak perlu ragu lagi mengunjungi kota yang kecil ini. ingin menikmati keindahan alam yang asri, Bondowoso menyuguhkannya dengan baik. Jadi yuk, berpetualang!

Minggu, 02 Agustus 2015

Travelers, kamu pengin berwisata religi mengunjungi masjid-masjid terindah di Indonesia? Nggak harus dilakukan saat bulan Ramadan kok karena kamu bisa datang kapan saja. Jadi kalau lagi ada tugas kantor atau memang sedang liburan, nggak ada salahnya mengintip dan mengagumi masjid terindah yang ada di daerah. Nah kali ini, Pegipegi sudah meringkas tentang 10 masjid terindah yang ada di Indonesia. Jadi kalau di kemudian hari kebetulan kamu ada di daerah tersebut, nggak ada salahnya untuk mampir ‘kan?

  1. Masjid Agung An-Nur, Pekanbaru, Riau

Masjid-Agung-An-Nur-RIAU
foto : anekatempatwisata.com


Masjid Agung An-Nur yang ada di Pekanbaru Riau menjadi salah satu masjid terindah di Indonesia. Proses pembangunan yang memakan waktu hampir 5 tahun, yaitu dari tahun 1963 – 1968 dipengaruhi gaya arsitektur India, Arab, Turki, dan Melayu. Perpaduan style tersebut menciptakan seni bangunan mengagumkan. Renovasi yang dilakukan secara besar-besaran pada tahun 2000 menghasilkan bangunan seperti yang terlihat sekarang. Dengan menempati luas lahan sekitar 12,6 hektar, masjid ini terlihat begitu megah dan cantik. Para jamaah yang datang pun akan dimanjakan dengan taman-taman hijau yang segar. Fasilitasnya juga cukup lengkap, mulai dari ruang pertemuan, perpustakaan, tempat pendidikan (mulai dari SMA, SMP, SD, TK, dan playgroup), radio penyiaran, dan tempat parkir yang luas. Bahkan, banyak orang yang mengatakan kalau Masjid Agung An-Nur Riau ini mirip seperti Taj Mahal-nya Riau. Kamu setuju?

  1. Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang

Masjid-Agung-Jateng
foto : panjimas.com


Menempati area seluas hampir 10 hektar, Masjid Agung Jawa Tengah yang ada di Kota Semarang ini patut mendapat predikat sebagai masjid terindah di Indonesia. Ciri utama yang dimiliki masjid ini tentu saja keberadaan atap limas yang identik dengan bangunan Jawa pada bagian ujung, keberadaan kubah berukuran cukup besar yaitu 20 meter, serta menara yang berjumlah 4 dengan tinggi masing-masing 62 meter. Gaya arsitektur yang diadopsi sang arsitek adalah kombinasi gaya Romawi, Islam, dan Jawa. Menara tunggal dengan tinggi sekitar 99 meter juga menjadi pemanis masjid terindah di Jawa Tengah. Sedangkan kaligrafi sebagai ornamen pada pilar yang berjumlah 25 dimaksudkan untuk mewakili jumlah nabi dan rasul bergaya Koloseum Atena. Saking cantiknya, nggak menyangka kalau masjid terindah di Semarang ini ada di Indonesia ya.

  1. Masjid Raya Medan, Medan

Masjid-Raya-Medan
foto : tripdomestik.com


Masjid Raya Al Mashun atau populer dengan nama Masjid Raya Medan juga layak masuk dalam daftar masjid terindah di Indonesia. Biarpun dibangun pada tahun 1906 dan sudah berumur tua, namun masjid ini tetap terlihat cantik karena mengusung gaya arsitektur Spanyol, India, Maroko, Melayu, Turki, dan Timur Tengah. Dengan bentuk persegi delapan, dimana masing-masing sayap menghadap ke arah barat, utara, selatan, dan timur, masjid terindah yang ada di Medan ini menjadi saksi sejarah keberadaan Kesultanan Deli. Keberadaan pintu pada bagian beranda yang dikawal oleh jendela-jendela yang terbuat dari kayu dan kaca-kaca patri menjadi identitas masjid terindah di Medan. Begitu pula bagian tiang, plafon, dan dinding yang dirancang begitu detail membuat Masjid Raya Medan sering dijadikan tempat wisata religi masyarakat sekitar atau travelers yang kebetulan ada di kota Medan.

4.      Masjid Dian Al-Mahri, Depok

Masjid-Dian-Al-Mahri
foto : istanasurgaku.blogspot.com


Masjid terindah di Indonesia juga dimiliki oleh Depok, yaitu Masjid Dian Al-Mahri atau lebih familiar dengan nama Masjid Kubah Emas. Masjid yang letaknya dekat dengan Jakarta ini begitu terkenal karena kubahnya terbuat dari emas. Biarpun menjadi tempat beribadah, namun siapa nyana kalau masjid terindah di Depok ini juga sering dijadikan sebagai tempat wisata keluarga. Menempati luas lahan sekitar 50 hektar, masjid terindah di Depok dapat menampung jamaah sekitar 20.000 dengan fasilitas yang cukup lengkap. Keberadaan 5 kubah, dimana salah satu diantaranya sebagai kubah utama ini seluruhnya dilapisi empas dengan ketebalan antara 2 – 3 mm serta dipercantik dengan mozaik kristal. So kalau dilihat-lihat, bentuk kubahnya jadi mirip banget dengan Taj Mahal.

5.      Masjid Islamic Centre, Samarinda

Masjid-Islamic-Centre-samarinda
foto : pengetahuan1000.blogspot.com


Salah satu masjid terindah di Indonesia terletak di Samarinda, yaitu Masjid Islamic Center Samarinda. Yang unik dari masjid ini tentu saja keberadaan Sungai Mahakam yang menjadi ‘halaman’ masjid dan kalau malam hari terlihat begitu mencolok karena lampu-lampu yang terlihat begitu gemerlap dan menonjol dibandingkan dengan bangunan lain disekitarnya. Masjid terindah di Samarinda ini mengadopsi masjid-masjid yang sudah populer, seperti Masjid Nabawi di Arab Saudi serta Haghia Sophia di Istanbul, Turki. Masjid Islamic Center Samarinda punya 7 menaranya punya tinggi 99 meter, 70 meter, dan 57 meter. Fasilitas yang tersedia di salah satu masjid terindah di Indonesia ini juga cukup lengkap, seperti tempat parkir yang luas, ruang pertemuan, TK internasional, poliklinik, dan asrama.

6.      Masjid Istiqlal, Jakarta

Masjid-Istiqlal-Jakarta
foto : uniqpost.com


Siapa sih yang nggak kenal dengan Masjid Istiqlal? Masjid kebanggaan masyarakat Jakarta ini sudah jadi langganan untuk shalat Idul Fitri dan Idul Adha para pejabat negeri.  Dibangun pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, Masjid Istiqlal dapat dipakai lebih dari 200.000 orang. Tidak mengherankan karena masjid terindah di Jakarta ini ukurannya begitu besar sehingga tidak heran dapat menampung banyak jamaah. Masjid Istiqlal ini mengadopsi gaya arsitektur modern, dimana pada bagian lantai dan dinding dilapisi marmer serta punya ornamen geometri yang terbuat dari baja antikarat sehingga walau pun sudah berumur, struktur bangunannya tetap terlihat kokoh.

7.      Masjid Raya Baiturrahman, Aceh

Masjid-Raya-Baiturrahman-aceh
foto : ulya877.blogspot.com


Masjid Raya Baiturraham yang ada di Aceh menjadi salah satu masjid terindah di Indonesia yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada masa Kesultanan Aceh. Barangkali Taj Mahal di India inspirasi masjid kebanggaan warga Aceh karena bangunannya begitu mirip. Masjid terindah di Aceh ini makin dikagumi karena ketika badai tsunami tahun 2004, masjid ini tetap tegak berdiri. Gaya arsitektur yang ditampilkan Masjid Raya Baiturrahman juga cukup menarik perhatian masyarakat. Apalagi ada pancuran dengan stlye Kesultanan Turki Utsmani, halaman yang begitu luas, serta ukiran yang terlihat disana-sini sehingga menawarkan atmosfer yang begitu sejuk. So kalau kebetulan kamu traveling ke Aceh, jangan lupa untuk mampir ke salah satu masjid terindah di Aceh ya.

8.      Masjid Raya Makassar

Masjid-Raya-Makassar
foto : bujangmasjid.blogspot.com


Masjid terindah di Indonesia bisa kamu temukan di Makassar yang dapat menampung hampir 10.000 jamaah. Masjid ini pertama kali dibangun pada tahun 1948 dan rampung tahun 1949 dan mengalami renovasi lagi pada tahun 1999 sampai 2005. Yang unik dari masjid terindah di Indonesia ini adalah bahan bangunannya yang 80 persen merupakan bahan lokal serta 2 menara bertinggi 47 meter dan 66,66 meter. Sentuhan arsitektur Mediteranian yang terlihat pada masjid terindah di Makassar ini menciptakan suasana yang begitu megah dan modern. Pada bagian interiornya, kamu bisa lihat ornamen kaligrafi yang menjadi penghias langit-langit dan dinding masjid.

9.      Masjid Agung, Tuban

masjid-agung-tuban
foto : triphemat.com


Kota Tuban juga menjadi tempat bagi salah satu masjid terindah yang ada di Indonesia. Nggak usah heran travelers karena Kota Wali ini memang punya riwayat sejarah cukup panjang. Masjid ini pertama kali dibangun pada abad ke-15 oleh Adipati Raden Ario Tedjo, yaitu bupati pertama yang beragama Islam pada masa pemerintahan Kerajaan Majapahit. Masjid terindah di Indonesia yang menempati tempat strategis ini pernah mengalami pemugaran selama beberapa kali hingga yang terakhir dilakukan tahun 2004. Masjid ini memiliki 6 menara dengan desain interior yang dipenuhi pola lengkungan yang menjadi penghubung tiang penyangga. Bila dilihat secara seksama, Masjid Agung Tuban pun terlihat seperti kolom-kolom yang mirip seperti Masjid Cordoba di Spanyol. Begitu juga dengan desain eskterior yang ditampilkan karena permainan warna yang begitu kentara menghasilkan pesona berbeda kalau terlihat di malam hari.

10.  Masjid Rahmatan Lil-Alamin, Indramayu

Masjid-Rahmatan-Lil-Alamin-Indramayu
foto : www.bloggermangga.com


Masjid Rahmatan Lil-Alamin yang ada di Indramayu ini memang pantas masuk dalam daftar masjid terindah di Indonesia. Bukan tanpa alasan karena masjid ini mengadopsi seni arsitektur dari dari berbagai negara, seperti bangunan keren di Romawi, Dinasti Cina Klasik, Masjid Cordoba, Medinat Az-Zahra Spanyol, Istana Al-Hamra, dan bangunan-bangunan di Mesir. Yang unik dari Masjid Rahmatan Lil-Alamin adalah bagian dinding yang disusun dari granit dan tanpa cat sehingga terkesan begitu alami. Sebagai kompleks pendidikan dengan basis pesantren mulai dari SD hingga perguruan tinggi, tempat ini pun selalu ramai dengan para jamaah. Nggak ada kesan kumuh dan semrawaut, yang terlihat hanyalah style kompleks bangunan yang modern, megah, bersih kinclong dan terlihat begitu gagah.




Siapa bilang Situbondo tak punya potensi wisata menarik? Ada Pantai Pasir Putih yang selalu ramai dikunjungi wisatawan, khususnya di akhir pekan. Air laut yang jernih serta suasana sejuk membuat pantai ini pilihan favorit untuk menghabiskan waktu.
Tak seperti kawasan pantai pada umumnya yang identik dengan cuaca panas, Pantai Pasir Putih Situbondo justru memiliki udara sejuk. Ini karena pantai dikelilingi hutan hijau yang ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan seperti cemara, kelapa serta deretan pepohonan jati.
Hutan di Pantai Pasir Putih juga menjadi habitat sejumlah satwa, salah satunya kera hitam yang sering berebut makanan di jalan masuk Pantai Pasir Putih. Kicauan burung yang terdengar merdu sepanjang hari menambah suasana menyejukkan. Inilah yang membuat Pantai Pasir Putih unik dan jadi favorit wisatawan.

Pantai-pasir-putih-Situbondo
foto : surabaya.panduanwisata.id

Lokasi Pantai Pasir Putih

Pantai Pasir Putih Situbondo terletak di sepanjang jalur pesisir utara Pulau Jawa, yakni setelah PLTU Paiton atau tepatnya di Dusun Kembangsambi, Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo.
Karena berada di daerah strategis jalur utama Jawa dan Bali, tak jarang Pantai Pasir Putih kerap dijadikan tempat singgah para wisatawan dari barat yang hendak menuju Pulau Dewata. Pemandangan laut yang indah serta hamparan pasir putih bisa menjadi obat lelah di tengah perjalanan.

Kegiatan di Pantai Pasir Putih

Sayang rasanya mengabaikan kecantikan Pantai Pasir Putih dengan hanya dijadikan tempat singgah para pelancong. Ada banyak aktivitas menyenangkan ditawarkan pantai ini. Seperti kawasan pantai lainnya, kegiatan berenang di pinggir pantai merupakan hal wajib dilakukan.
Dengan suasana sejuk serta pemandangan yang hijau, menyusuri bibir pantai atau sekadar menyantap es kelapa muda yang menyegarkan bisa menjadi aktivitas menyenangkan di Pantai Pasir Putih.
Namun satu aktivitas yang banyak digemari pelancong dan menjadi ciri khas Pantai Pasir Putih adalah berlayar dengan menggunakan perahu sewaan untuk menyusuri kawasan sekitar pantai. Kamu akan mendapat pemandangan cantik karena air lautnya yang jernih dengan warna-warni aneka biota laut seperti karang dan ikan-ikan.

Panorama bawah laut bisa tampak jelas lantaran perahu-perahu sewaan di sini telah dilengkapi dengan kotak kaca di bagian bawahnya. Perahu dengan layar lebar ini pula yang menjadi ikon Pantai Pasir Putih di Situbondo.

Bagi yang penasaran ingin nyebur langsung demi menyatu dengan jernihnya air dan biota laut di dalamnya, melakukan diving merupakan pilihan menarik. Arus laut yang tenang serta airnya yang jernih menjadikan Pantai Pasir Putih Situbondo tempat yang cocok untuk menyelam.
Terdapat lima gugusan terumbu karang di sini, tiga diantaranya berada dekat dengan tepian pantai, yaitu gugusan Teluk Pelita, Watu lawang dan Karang Mayit.

Ketiga gugusan terumbu karang di Pantai Pasir Putih berada berdekatan dengan kedalaman bervariasi mulai dati 3-15 meter. Koral warna-warni serta binatang laut lainnya menjadi daya pikat di gugusan utama ini.

Dua gugusan lain letaknya lebih jauh dari pantai dan harus menggunakan perahu motor selama kurang lebih dua jam untuk menjangkau gugusan Takat Palapa dan Kembangsambi. Tapi tenang, perjalanan jauh itu tak akan sia-sia karena kamu akan disambut aneka biota laut yang cantik mempesona. Siput laut serta ikan bergaris putih jadi primadona di dua gugusan Pantai Pasir Putih ini, bahkan kalau sedang beruntung kamu bisa bersua penyu sisik di dasar laut.

Keindahan alam yang dimiliki Pantai Pasir Putih membuat banyak kalangan pecnta lingkungan giat menjaga kelestariannya. Tak heran, pantai ini kerap dijadikan penelitian serta penanaman terumbu karang, untuk menggantikan terumbu karang yang rusak, baik secara alami karena faktor alam maupun akibat tangan jahil pengunjungnya.


Masjid Cheng Ho di Pandaan, Pasuruan adalah satu dari tiga masjid besar di Indonesia yang mengabadikan nama besar Laksamana Cheng Ho sebagai nama tempat ibadah. Para inisiator pembangunan Masjid Cheng Ho Pasuruan, demikian juga Masjid Cheng Ho di Surabaya dan Masjid Cheng Ho Palembang, adalah komunitas Muslim Tiongkok yang udah lama bermukim di Indonesia yang bermaksud mengenang jasa pengembara asal Negeri Tirai Bambu ini dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia.

Masjid-Cheng-Ho-Pasuruan
foto : www.wisatapasuruan.com

Siapakah Laksamana Cheng Ho?

Cheng Ho lahir di tahun 1371 di Propinsi Yunan, Tiongkok dan ia beragama Islam karena ayahnya adalah keturunan suku Hui yang udah pernah melaksanakan ibadah haji di Mekah. Waktu umur 10 tahun Cheng Ho kecil ditangkap oleh tentara kerajaan Tiongkok, lalu dikebiri dan dijadikan tentara. Selanjutnya Cheng Ho mengabdi kepada Kaisar Yongle dari Dinasti Ming dan atas perintahnya Cheng Ho berlayar ke berbagai tempat di dunia sebagai utusan Kerajaan Tiongkok.

Ekspedisi Cheng Ho dimulai pada tahun 1405 sampai 1433 dan ia telah menyambangi beberapa negara di Asia seperti Vietnam, Taiwan, Malaka, Sri Lanka, India, Arab, dan pernah juga mendarat di Pulau Sumatra dan Jawa. Sejarah mencatat Cheng Ho telah tujuh kali berlabuh di pelabuhan Nusantara, di antaranya di Banda Aceh, Cirebon, Semarang dan Jawa Timur yang saat itu masih di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit.

Saat berlabuh Cheng Ho bukan hanya memberikan berbagai hadiah kepada raja, namun juga bersosialisasi dengan penduduk setempat. Saat itulah terjadi pertukaran budaya dan komunitas Tiongkok yang sudah menetap di Nusantara pun mengenal agama Islam di bawah bimbingan Laksamana Cheng Ho.

Melepas lelah di Masjid Cheng Ho Pasuruan

  Sejarah berdirinya Masjid Cheng Ho Pasuruan ini cukup unik karena ide pendiriannya berasal dari Bupati Pasuruan, Jusbakir Aldjufri, yang ingin agar Pasuruan memiliki sebuah landmark dengan banyak fungsi dan bermanfaat bagi siapapun. Di tahun 2003 Masjid Cheng Ho Pasuruan mulai dibangun dengan dukungan dan prakarsa Pembina Iman Tauhid Islam (PITI), sebuah organisasi yang mewadahi umat Muslim Tionghoa di Indonesia.

Lokasi yang dipilih untuk pendirian Masjid Cheng Ho adalah pertigaan Jalan Raya Pasuruan-Malang-Tretes, cukup strategis dan bisa kamu lihat kalo kamu hendak pergi ke Malang dari arah Surabaya atau sebaliknya. Masjid Cheng Ho mengaplikasikan perpaduan tiga gaya arsitektur sekaligus, yaitu Jawa, Arab dan Tiongkok, dan inilah yang menjadikan Masjid Cheng Ho menarik sebagai tujuan wisata religi.

Masjid Cheng Ho Pasuruan adalah bangunan dua lantai dengan bentuk atap bersusun seperti pagoda khas Tiongkok. Menurut para sesepuh PITI, bentuk atap bersusun ini dipilih bukan tanpa alasan. Atap bersusun Masjid Cheng Ho punya makna yang dalam banget karena melambangkan hidup manusia di dunia yang sebaiknya tak hanya mengurusi masalah duniawi namun juga mendekatkan diri kepada Yang Di Atas.

Kamu bisa melihat sisi dalam pagoda dengan naik ke lantai dua Masjid Cheng Ho. Di sini kamu bisa melihat langit-langit Masjid Cheng Hoo menjulang tinggi ke atas sehingga udara di dalamnya terasa sejuk dan menentramkan hati. Dari jendelanya kamu akan melihat panorama sekeliling yang indah dengan kawasan Tretes mengintip di kejauhan. Tapi kamu hanya boleh mendatangi bagian Masjid Cheng Ho yang satu ini kalo kamu hendak sholat, travelers.

Masjid Cheng Ho dicat dengan warna khas Daratan Tiongkok, yaitu merah menyala. Beberapa ornamen kaligrafi tampak menyatu dengan atap Joglo khas Jawa dan ini bisa kamu lihat di area lantai satu Masjid Cheng Ho. Bagian ini aslinya diperuntukkan sebagai ruang pertemuan yang boleh dipakai siapapun yang membutuhkan. Tapi kalo lagi kosong biasanya dipake para pengunjung Masjid Cheng Ho buat beristirahat atau tidur-tiduran.

Sambil tiduran kamu bisa menikmati jagung rebus, kopi hangat atau kudapan khas Pasuruan lain yang banyak dijajakan di pelataran Masjid Cheng Ho. Tapi buang sampahnya jangan sembarangan ya, travelers. Sebelum kamu meninggalkan Masjid Cheng Ho, mampir dong ke Pasar Buah yang ada di sebelahnya buat membeli aneka makanan oleh-oleh, kripik atau pernak-pernik buat mengingatkanmu selalu pada Masjid Cheng Ho Pasuruan.

Pengen jalan-jalan sambil memperdalam laku spiritual di Masjid Cheng Ho Pasuruan? Ayuk cek info keberangkatan pesawat dan booking hotel di Malang via Pegipegi sekarang.

Berada di ketinggian 2.263 mdpl, Bukit Sikunir diakui sebagai surga para pemburu matahari terbit. Pemandangan menakjubkan di atas bukit mampu membius jutaan pasang mata dengan keindahan sunrise-nya. Datang dan nikmatilah pengalaman tak terlupakaan mengejar matahari dengan menjelajahi Bukit Sikunir.
Indonesia beruntung memiliki deretan gunung yang menjadi tempat di mana wisatawan bisa menyaksikan bagaimana sang surya mulai menampakkan cahayanya. Tapi bagi kamu yang belum siap mendaki gunung namun tetap ingin menikmati sunrise, trekking ke Bukit Sikunir bisa menjadi pilihan.
Ya, Bukit Sikunir memang menjadi salah satu tempat populer bagi para pengejar matahari terbit. Mulai subuh di setiap harinya, kawasan Bukit Sikunir selalu dipadati mereka yang rela berjuang melawan cuaca dingin dan trek yang berliku.


bukit-sikunir-dieng
foto : image.detik.com

Mengejar Matahari Terbit ke Bukit Sikunir

Berada di ketinggian 2.263 mdpl, Bukit Sikunir diakui sebagai surga para pemburu matahari terbit. Pemandangan menakjubkan di atas bukit mampu membius jutaan pasang mata dengan keindahan sunrise-nya. Datang dan nikmatilah pengalaman tak terlupakaan mengejar matahari dengan menjelajahi Bukit Sikunir.
Indonesia beruntung memiliki deretan gunung yang menjadi tempat di mana wisatawan bisa menyaksikan bagaimana sang surya mulai menampakkan cahayanya. Tapi bagi kamu yang belum siap mendaki gunung namun tetap ingin menikmati sunrise, trekking ke Bukit Sikunir bisa menjadi pilihan.
Ya, Bukit Sikunir memang menjadi salah satu tempat populer bagi para pengejar matahari terbit. Mulai subuh di setiap harinya, kawasan Bukit Sikunir selalu dipadati mereka yang rela berjuang melawan cuaca dingin dan trek yang berliku.

Cara menuju Bukit Sikunir

Nama Bukit Sikunir mungkin sudah tidak asing lagi di kalangan pecinta wisata alam, terutama bagi yang pernah plesiran ke kawasan wisata Dieng. Sayang, meski termasuk salah satu tujuan wisata populer di Jawa Timur, akses menuju Bukit Sikunir cukup sulit.
Bukit Sikunir sendiri terletak di sebuah desa terpencil, Desa Sembungan namanya. Minimnya rambu penunjuk jalan membuat banyak orang kesulitan menemukan lokasi tersebut. Namun bagi pecinta travelling sejati, kondisi ini justru dianggap sebagai tantangan tersendiri.
Dari Kota Wonosobo, pelancong harus menempuh perjalanan yang kebanyakan menanjak sepanjang 32 km ke arah utara. Tapi kalau kamu sudah berada di Dieng, maka hanya butuh waktu sekitar 30 menit untuk tiba di Desa Sembungan.
Kondisi kendaraan harus menjadi perhatian utama sebelum menuju Bukit Sikunir. Tak seperti kawasan wisata Dieng pada umumnya, jalanan menuju ke Bukit Sikunir tidak begitu mulus, masih banyak bagian yang berbatu dan banyak pasir, bahkan berlubang. Perjalanan yang dilakukan dini hari mengharuskan pengendara meningkatkan kewaspadaan mereka saat melalui jalur ini.
Meski begitu, keadaan jalanan ini menjadi tidak penting begitu pengunjung disambut gapura selamat datang di Desa Sembungan, tempat yang menjadi starting point untuk trekking ke Bukit Sikunir.

Bukit Sikunir, The Golden Sunrise

Setelah tiba di Desa Sembungan, yang diklaim sebagai desa tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 2505 mdpl, kamu wajib membayar tiket masuk Rp 2.000 per orang.
Di tengah hawa dingin yang menusuk hingga tulang, pelancong harus menyusuri dan mendaki jalan setapak dengan pepohonan di kanan kiri. Selama kurang lebih satu jam perjalanan, hanya lampu senter yang dibawa menjadi sumber penerangan.
Rasa lelah usai melewati trek yang lumayan menantang langsung sirna ketika sampai di puncak Bukit Sikunir. Lampu-lampu kecil dari rumah penduduk yang berada di kejauhan tampak cantik bagaikan  kunang-kunang.
Secangkir kopi atau teh dengan mie instan panas yang dijual pedagang di puncak Bukit Sikunir ikut membantu mengembalikan energi yang terkuras usai trekking menuju tempat melihat terbitnya sang surya.
Makin pagi, awan-awan mulai menutupi puncak Bukit Sikunir, membuat pengunjung merasa seolah-olah berdiri di atasnya. Di ujung timur munculah semburat warna emas yang berpadu elok dengan birunya langit. Inilah momen-momen paling indah di Bukit Sikunir, yang mendapat julukan Golden Sunrise.
Sejauh mata memandang, hanya panorama menakjubkan yang membuat pengunjung tak henti-hentinya mengagumi ciptaan Tuhan. Ketika kabut mulai menghilang seiring menghangatnya sinar matahari, puncak Gunung Sumbing, Sindoro, Merapi dan Merbabu bisa terlihat jelas membuat para wisatawan kembali berdecak kagum.


Legenda tentang bangunan megah yang didirikan dengan bantuan jin bukan Cuma Candi Prambanan, travelers. Masjid Tiban di Turen, Malang konon kabarnya juga didirikan dalam waktu satu malam dengan bantuan pasukan jin!

Kisah tentang berdirinya Masjid Tiban yang misterius memang sempat menghebohkan masyarakat di tahun 2008. Saat itu warga setempat mengaku tidak tahu kalo Masjid Tiban yang berada di area yang termasuk dalam wilayah Pondok Pesantren Salafiah Bihaaru Bahri Asali Fadlaailir Rahmah di  Desa Sananrejo, Turen, Kabupaten Malang ini sedang berlangsung pembangunan sebuah masjid, karena nggak terlihat satu pun alat berat keluar masuk dari pondok pesantren. Jadi apa benar Masjid Tiban dibangun sama jin?



masjid-tiban-malang
foto : masjid-malang-ajaib-tiban.blogspot.com


Kalo menurut Rudy, salah seorang santri yang sudah lama menghuni Pondok Pesantren Salafiah, jinnya ya kayak kita-kita gini, travelers. Kalo ngga bisa ikut membangun Masjid Tiban, mereka bisa menyumbangkan uang kalo ada rejeki. Lho berarti jinnya kayak manusia dong?

Masjid Tiban Turen, masjid termegah se-Indonesia

Selain menjadi buah bibir karena proses pembangunannya yang terkesan misterius, Masjid Tiban Turen memang mengundang kekaguman karena arsitekturnya yang megah adalah perpaduan dari gaya Eropa, India, Arab dan Cina, dihiasi ornamen bernuansa kaligrafi berlapis emas yang bentuk, warna dan coraknya berbeda-beda antara satu ruangan dengan ruangan lainnya. Sebuah jam klasik diletakkan di ruang utama Masjid Tiban sebagai center of interest, seolah mengingatkan bahwa hidup manusia di dunia tidak selamanya dan ajal akan menjemput jika sudah tiba waktunya.
Masjid Tiban Turen sejatinya adalah sebuah pondok pesantren yang menampung ribuan santriwan dan santriwati, beberapa bahkan ada juga yang telah berumah tangga dan tinggal di sini. Maka nggak heran kalo Masjid Tiban Turen dibangun hingga 10 lantai dan dihubungkan oleh sebuah lift dan tangga. Tiap lantai dan ruangan dalam Masjid Tiban ini dibangun berdasarkan rancangan yang seksama, sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Memang bukan jin yang membangun masjid/ pondok pesantren ini, melainkan para santri penghuni pondok yang mendapat bantuan tenaga dari simpatisan dan donator dari berbagai kalangan yang terpanggil untuk membantu proses pendiriannya. Adalah pemimpin Pondok Pesantren Salafiah, KH Ahmad Bahru Mafdlaluddin Shaleh Al-Mahbub Rahmat Alam atau Romo Kiai Rahmat yang mendesain bangunan Masjid Tiban berdasarkan ilham yang didapatkannya melalui shalat istikharah.
Selain bisa berkunjung dan melihat-lihat suasana di bagian dalam Masjid Tiban kamu juga akan disambut sebuah kejutan di lantai atas. Di sini kamu bisa menjumpai kubah yang berhiaskan motif-motif cantik, sebuah kolam berisi aneka macam ikan, kebun jagung, bahkan semacam pelataran yang dihiasi sebuah pohon kurma buatan yang lengkap dengan hiasan lampu warna-warni. Eh, di sana ada juga kera, rusa, burung merak dan berbagai satwa peliharaan para santri yang sengaja dibiarkan berkeliaran di pelataran, travelers.

Cara berkunjung ke Masjid Tiban Malang

Jarak Turen dari Kota Malang adalah sekitar 27 km dan bisa kamu tempuh dalam waktu 30-60 menit kalo jalan sedang enggak macet. Kalo pengen datang ke sini dengan naik kendaraan umum juga bisa banget. Dari kota asalmu kamu naik bus tujuan Kota Malang, trus turun di Terminal Arjosari Malang. Sampai di Terminal Arjosari kamu naik angkot lagi yang menuju ke Terminal Gadang, travelers. Sampai di Terminal Gadang kamu cari aja bus yang menuju Pasar Turen. Trus turun di Pasar Turen kamu tinggal cari ojek yang mau mengantarmu ke Masjid Tiban Turen.
Kamu memang nggak akan dikenakan biaya apapun buat berkunjung ke Masjid Tiban, travelers. Tapi perlu kamu ingat, Masjid Tiban bukanlah sebuah tempat wisata, melainkan sebuah pondok pesantren. Jadi penting buatmu untuk menjaga sopan santun, berpakaian rapi dan berjilbab kalo kamu cewek. Syukur-syukur kamu bisa mendapat hidayah setelah berkunjung ke Masjid Tiban buat menjadi sosok traveler yang semakin tangguh dan bertanggung jawab. Ya nggak?
Pengen wisata religi ke Masjid Tiban Malang?

info keberangkatan pesawat dan booking hotel nyaman terjangkau di Kota Malang.

Jumat, 13 Maret 2015

Museum Batu Alam. Para Penelusur pasti sudah ga asing lagi dengan batu alam, apalagi sekarang penggunaan batu sebagai cincin sudah menjadi trend. Tetapi para penelusur tau ga? kalau ada museum batu akik dan giok lho, yang terletak di Jl Khairil Anwar, Peunayong, Banda Aceh. Dan dibangun di rumah toko (ruko) dua pintu dan berlantai lima, di lahan seluas 150 meter persegi dan memiliki ruang pamer, film dokumenter, konsultasi, dan galeri seni.

Para Penelusur tau ga? ternyata nih Museum Batu Giok ini merupakan pertama yang dibangun di Indonesia. Museum ini terbuka untuk semua wisatawan yang tertarik dengan batu alam atau giok. Disini selain bisa melihat beragam koleksi, Para Penelusur juga mendapat banyak informasi batu giok yang bertujuan memberikan informasi dan promosi tentang batu alam asal Aceh, baik kepada masyarakat lokal maupun wisatawan.

Para Penelusur tau ga kapan berdirinya Museum ini? usut punya usut ternyata Museum Batu Giok baru saja diresmikan pada tanggal 3 Februari 2015 lalu oleh Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf. Museum ini memamerkan koleksi batu alam milik Muhammad Usman atau dikenal juga dengan nama Abu Usman Top Idocrase, menurut detikTravel dari situs pariwisata Banda Aceh, Rabu (18/2/2015).
Para Penelusur yang ingin kesini pasti akan terkagum-kagum, karena terdapat kurang lebih 20 jenis batu yang dipajang di museum ini. Termasuk batu jenis Idocrase Aceh yang memiliki kualitas nomor satu di dunia. Ke depannya, koleksi batu juga akan terus ditambah. Berbagai koleksi batu dipajang di sebuah gedung lima lantai. Lantai pertama digunakan sebagai galeri, lantai kedua hingga keempat dipakai untuk ruangan pamer aneka batu, sedangkan lantai paling atas difungsikan sebagai kantor museum dan aula.
Para Penelusur yang kesini jangan lupa untuk mengunjungi ruang pamer, karena disini Para Penelusur bisa melihat berton-ton bahan mentah dan ribuan butir bahan jadi batu alam Aceh beragam jenis, antara lain naphrite jade hijau, hitam, putih, idocrase solar, lumut, neon, dan akik sulaiman. Dan setiap batu memiliki keterangan mengenai asal, kandungan mineral, dan tingkat kekerasan.
Ayo tunggu apalagi? buruan datang kesini. Untuk museum ini berdaya tampung 500-1.000 orang per hari. Untuk masuknya, Para Penelusur akan dikenai retribusi Rp 25.000 per orang. Berikut beberapa gambar untuk Para Penelusur.

WOW! Ada Museum Batu Alam Akik dan Giok di Banda Aceh? Pencinta Batu Wajib Datang!
Sumber: www.acehmail.com
 
WOW! Ada Museum Batu Alam Akik dan Giok di Banda Aceh? Pencinta Batu Wajib Datang!
Sumber: travel.detik.com
 
WOW! Ada Museum Batu Alam Akik dan Giok di Banda Aceh? Pencinta Batu Wajib Datang!
Sumber: nasional.news.viva.co.id
 
WOW! Ada Museum Batu Alam Akik dan Giok di Banda Aceh? Pencinta Batu Wajib Datang!
Sumber: www.tempo.co
 
WOW! Ada Museum Batu Alam Akik dan Giok di Banda Aceh? Pencinta Batu Wajib Datang!
Sumber: www.bandaacehtourism.com
 
WOW! Ada Museum Batu Alam Akik dan Giok di Banda Aceh? Pencinta Batu Wajib Datang!
Sumber: spiritriau.com
 
Buat Para Penelusur, jika kalian suka dengan artikel ini tolong kasih comment dan share ya siapa tau teman-temanmu belum tau tempat wisata ini, sekalian membantu memajukan pariwisata indonesia :)
Bagaimana? tertarik untuk liburan di Museum Batu Alam Akik dan Giok yang unik ini?
Ayo ajak keluarga, teman, pacar, atau siapalah untuk kesini!!

Ayo Telusuri Indonesiamu!!


Populer